HUT Kemerdekaan RI, STB Harapan Bersama Kunjungi Veteran Pejuang

Anjangsana ke Markas Daerah Legiun Veteran Kalimantan Barat

Senin, 7 Agustus 2017 mungkin adalah hari yang spesial bagi Sekolah Tinggi Bahasa Harapan Bersama. Hal ini karena mereka pertama kalinya mengunjungi Legiun Veteran Kalbar dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ke-72. Acara yang diselenggarakan di Markas Daerah Legiun Veteran di Gedung Kartini, Jl. A. Yani Pontianak ini dimulai pukul 09.00 wib. Diawali dengan pembukaan oleh MC, meyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan anjangsana ini, selain untuk memperingati HUT kemerdekaan RI ke-72, juga sebagai wujud nyata pengamalan nilai-nilai patriotisme dan bela negara yang memang menjadi salah satu fokus dalam kurikulum pendidikan tinggi saat ini.

Tampak ke-12 anggota Legiun Veteran yang hadir, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sangat khidmat, bahkan mampu menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya. Walau rata-rata dari mereka telah berusia di atas 70 tahun, namun tetap gagah dan berwibawa saat mereka satu persatu memperkenalkan diri. Suharsono, SH, S.Sos selaku ketua Dewan Pimpinan Daerah Legiun Veteran Kalbar dalam sambutannya, mengatakan bahwa kebanyakan anggota yang hadir hari ini adalah veteran pejuang Dwikora tahun 1964-1965. Beliau sendiri dulunya anggota pasukan Seroja yang bertugas di Dili, Timor Timur (Timor Leste kini, red) pada tahun 1974. “Bertugas lebih dari setahun di Dili, meninggalkan anak istri, pulang ke rumah anak saya yang kecil sudah tidak kenal dengan Bapaknya.” kenangnya menceritakan suka duka di masa perjuangan. Selanjutnya beliau berpesan agar generasi muda harus kuat dan mampu membentengi diri dari bahaya narkoba, terorisme dan adu domba pihak luar.

Ibu Hj. Sukarsih Pandjaitan Mas’ud, S.E., M.M. selaku ketua Sekolah Tinggi Bahasa Harapan Bersama dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, penanaman nilai-nilai juang, serta memelihara rasa nasionalisme kepada generasi muda. ”Tidak mudah kemerdekaan itu kita raih. Anda lihat para pejuang di depan kita ini, yang rela berkorban mengangkat senjata, berdiri di garis depan mempertahankan harkat dan martabat bangsa ini. Dan Anda yang muda-muda ini harus mengisinya dengan suatu yang bermanfaat.” ujarnya.

Hal senada pun disampaikan oleh Bapak Hery Verianto, S.H. selaku ketua Yayasan Pendidikan Harapan Bersama Pontianak,”Apa yang Bapak-Bapak telah lakukan di masa lampau adalah sesuatu yang harus menjadi teladan bagi anak-anak muda ini. Untuk itulah kami menyelenggarakan kegiatan ini, dengan harapan agar mahasiswa kami bisa mendengar langsung pengalaman Bapak-Bapak di masa lampau, dengan demikian rasa nasionalisme dan patriotisme mereka semakin kuat.”

Acara dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan oleh Ibu Sukarsih Pandjaitan kepada Bapak Suharsono. ”Mohon jangan dilihat dari nilainya. Walaupun mungkin tidak seberapa, tapi inilah bingkisan dari anak-anak kami buat Bapak-Bapak pejuang,” ucap Ibu Sukarsih seraya menyerahkan bingkisan. Selanjutnya, acara ramah-tamah diisi dengan dialog. Beberapa di antara 17 orang dosen dan mahasiswa yang hadir mengajukan pertanyaan seputar pengalaman di masa perjuangan dulu. Para anggota Legiun Veteran seperti kembali ke masa lampau, bernostalgia menceritakan pengalaman masing-masing.

Pukul 11.00 wib, kegiatan anjangsana ini diakhiri dengan sesi berfoto bersama. “Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan kunjungan pertama ke markas kami. Sebelumnya belum pernah ada yang melaksanakan kegiatan seperti ini. Dan kami harap ini akan berlanjut terus.” ujar Bapak Suharsono seraya menyalami para mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa Harapan Bersama sebagai tanda perpisahan.

Kemerdekaan bukan hanya tentang bagaimana mengangkat senjata, namun di balik itu ada keberanian dan rasa cinta terhadap negara. Tak akan berkibar Merah Putih tanpa perjuangan para pejuang di masa lampau. Sebagai generasi muda, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menjaganya agar tetap berkibar dengan gagahnya. Caranya tentu dengan mengukir prestasi sebanyak-banyaknya, agar para pejuang tak merasa pengorbanan mereka hanyalah sia-sia. Dirgahayu Indonesia!